TUJUH SYARAT AGAR SYAHADAT KITA
DAPAT DITERIMA OLEH ALLAH SWT
بسم
الله الرّمن الرّحيم
إِنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُبِاللّهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِفْتَاحِ
بَابِ رَحْمَةِ اللّه. وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ
بِاللّهِ الْعَلِىِّ الْعَظِيْمِ.
“Segala
puji hanya milik Allah. Kita memuji-Nya, mohon pertolongan dan ampunan
kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan nafsu kita dan
keburukan amal-amal kita. Ya Allah limpahkanlah rahmat dan keselamatan atas
junjungan kami Nabi Muhammad sebagai kunci pintu Rahmatnya Allah. Tiada daya
dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Agung”.
Q.S. (02) Al-Baqarah:
250
قَالُواْ رَبَّنَآ أَفۡرِغۡ عَلَيۡنَا
صَبۡرٗا وَثَبِّتۡ أَقۡدَامَنَا وَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ
“Mereka berdo’a – Ya Tuhan kami ! Limpahkanlah kesabaran kepada
kami dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang
kafir”.
Q.S. (23).
Al-Mu’minun: 29
قُل رَّبِّ أَنزِلۡنِي مُنزَلٗا
مُّبَارَكٗا وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلۡمُنزِلِينَ
“Berdo’alah – Wahai Tuhanku! Tempatkanlah aku pada tempat yang
penuh restu (berkah) dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat”.
Q.S (14)
Ibrahim: 40
رَبِّ ٱجۡعَلۡنِي مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ
وَمِن ذُرِّيَّتِيۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَآءِ
“Wahai Tuhanku! Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang
mendirikan shalat. Wahai Tuhan kami, terimalah do’a kami”.
BAB SYAHADATAIN
Rukun Islam pertama yakni syahadat. Syahadat ada dua macam, yakni:
Syahadat Tauhid dan Syahadat Rasul.
أَشْهَدُ
اَنْ لاَاِلهَ إِلاَّاللّه
وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّهِ
“Aku
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainan Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah”.
Maksudnya
1. Syahadat
Tauhid : Artinya menyatakan ke Esaan Allah SWT.
2. Syahadat
Rasul : Artinya menyaksikan dan mengakui Rasul dan Nabi Muhammad saw.
Keterangan:
Orang yang
hendak menjadi muslim/mukmin harus mengucapkan dua kalimat syahadat itu
berturut-turut dan faham maknanya. Bagi orang yang tidak mau mengucapkannya,
maka mereka tetap dihukumi kafir.
Makna Asyhadu
Kata “Asyhadu” yang mengawali kalimat syahadat memiliki 3 (tiga)
makna, yaitu:
1. I’lan
(pernyataan)
2. Qassam
(sumpah) dan
3. Wa’dun
(janji)
- Jadi kata “Asyhadu” berarti sebuah pernyataan
secara lisan dan pemberitahuan tentang sesuatu yang menjadi keyakinan dalam
hatinya.
- Sebagai sumpah – Kata Asyhadu berarti sesuatu
yang diyakini terpatri dan terpancar kokoh dalam hatinya.
- Sebagai janji – Maka syahadat membawa
konsekuensi logis untuk menunaikan segala sesuatu yang terkandung dalam
perjanjian yang telah diikrarkan.
Penjelasan
- Dari pengertian tersebut di atas, maka syahadat
bukan hanya sebuah kalimat yang diucapkan oleh lisan atau kemusliman seseorang,
melainkan juga merupakan keyakinan yang mendalam tanpa keraguan .
- Keyakinan/keimanan yang berangkat dari syahadat
inilah yang dapat menyelamatkan manusia dari siksa api neraka di akhirat
kelak”. (H.R. Bukhari Muslim)
Makna Kalimat
Laa Ilaaha ilallah secara luas
a. لاَخَلِقُ اِلاَّاللّه : Tiada Tuhan selain Allah
b.
لاَرَزِقَ إِلاَّاللّه : Tiada
pemberi rizki kecuali Allah
c.
لاَمُدَبِّرَ إِلاَّاللّه : Tiada
pengelola kecuali Allah
d.
لاَمَلِكَ إِلاَّاللّه : Tiada
Raja kecuali Allah
e.
لاَوَلِىَ اِلاَّاللّه : Tiada
Pemimpin kecuali Allah
f.
لاَحَكِمُ اِلاَّاللّه : Tada
Pembuat hukum kecuali allah
g. لاَغيَةَ اِلاَّاللّه : Tiada Tujuan selain Allah
h. لاَمَعْبُدَ
اَلاَّاللّه : Tiada
Sesembahan kecuali Allah
Yang kedua: Kalimat Asyadu anna muhammadar Rasulullah – Memiliki
makna, bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah yang membawa petunjuk dari Allah
sebagai pedoman hidup manusia. Pengikraran kalimat tersebut punya konsekuensi
yang harus dilaksanakan oleh seorang muslim antara lain:
a. Mengimani
& Membenarkan
Mengimani Rasul merupakan suatu kewajiban yang mutlak bagi seorang
muslim dan membenarkan apa yang telah Beliau amalkan. Contoh: Tentang peristiwa
Isro’ dan MI’roj yang dijalani Nabi Muhammad, orang kafir mencemooh karena
tidak rasional. Tetapi sahabat Abu bakar membenarkan, makanya mendapat gelaran
Asy Shidiq.
b. Taat
dan Patuh
Suatu keharusan kaum muslimin taat kepada Rasul. Sebab hakikatnya
ketaatan pada Rasul merupakan ketaatan pada Allah.
Firman Allah dalam Qur’an Surat (04) An-Nisa’: 80
مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدۡ أَطَاعَ ٱللَّهَۖ وَمَن تَوَلَّىٰ
فَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ عَلَيۡهِمۡ حَفِيظٗا
Artinya : “Barang
siapa taat kepada Rasul maka sungguh dia telah taat kepada Allah, dan barang
siapa berpaling maka kamu tidak mengutus engkau sebagai penjaga atas mereka”.
Apabila Rasul telah menetapkan hukum atas sesuatu, maka kita
tinggal taat dengan sepenuh hati.
c. Menjadikan
Tauladan
Sesunggunya telah ada pada diri Rasulallah itu suri tauladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah”.
Ket : Keteladanan
Rasulullah meliputi semua aspek kehidupan, bukan hanya hubungan dengan manusia
dan makhluk lain.
d. Mencintai
Rasulullah dan Mencintai apa saja yang dicintai Rasulullah saw.
Seseorang yang telah mengikrarkan kalimat syahadat, maka sebagai
konsekuensinya dia harus mencintai Rasulullah. Adapun perwujudan kecintaan
kepada Rasulullah antara lain selalu mengerjakan dan menghidupkan rumah-rumah
Rasulullah. Kecintaan kita kepada Rasulullah itu setelah kecintaan kepada
Allah. Kecintaan kepada Allah dan Rasulullah itu harus melebihi cintanya kepada
segala sesuatu. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Qur’an Surat (09)
At-Taubah ayat 24, juga hadits Nabi Sebagai berikut:
قُلۡ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمۡ وَأَبۡنَآؤُكُمۡ وَإِخۡوَٰنُكُمۡ
وَأَزۡوَٰجُكُمۡ وَعَشِيرَتُكُمۡ وَأَمۡوَٰلٌ ٱقۡتَرَفۡتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٞ
تَخۡشَوۡنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرۡضَوۡنَهَآ أَحَبَّ إِلَيۡكُم مِّنَ ٱللَّهِ
وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٖ فِي سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّىٰ يَأۡتِيَ ٱللَّهُ
بِأَمۡرِهِۦۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَٰسِقِينَ
Artinya:
“Katakanlah!, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu,
isteri-isterimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu peroleh, perniagaan
yang kamu khawatirkan merugi dan tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu
cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalanNya, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. “Dan Allah tidak menunjuki kaum yang
fasik.
Sabda Rasulullah saw.
Tidak beriman (dengan sempurna) seseorang diantara kalian – kecuali
saya lebih dicintai dari dirinya sendiri, orang tua dan seluruh manusia.
Soal: Sudahkah Syahadat kita dapat diterima oleh
Allah?
Ada tujuh persyaratan yang harus dimiliki agar syahadat seseorang
dapat diterima oleh Allah SWT, yakni:
1. Al-‘ilmu
Dengan
adanya ilmu ini, dikandung maksud seseorang muslim harus mengetahui makna dua
kalimat syahadat tersebut, dengan harapan dapat melahirkan pemahaman yang
benar. Setelah seseorang muslim memahami syahadat konsekuensinya harus
dilakukan setela bersyahadat. Syahadat yang diucapkan tanpa pengetahuan dan
pemahaman yang benar maka tidak akan berpengaruh dalam kehidupan. Dalam Al
Qur’an Allah menegaskan bahwa syahadat yang diucapkan dengan pengetahuan yang
benar akan makna syahadat dapat menyebabkan seseorang mendapat jaminan surga.
Rasulullah
bersabda:
“Barang siapa
yang mati, sedang dia mengetahui bahwa tidak ada ilah melainkan Allah maka dia
itu masuk surga. (H.R. Imam Muslim & Utsman R.a).
2. Al-Yakin
: Benar
Yakni seseorang itu mengethaui dengan sempurna (yakin) makna kalimat syahadat
itu. Kemudian meyakininya tanpa keraguan, sehingga keimanannya tidak
bertentangan dengan kata hatinya. Firman Allah Q.S (49) Al-Hujurat: 15
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ
ثُمَّ لَمۡ يَرۡتَابُواْ وَجَٰهَدُواْ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۚ
أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ
“Seseungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan
mereka berjihat dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah
orang-orang yang benar”. (Q.S. (49) AlHujurat: 15).
3. Al-Qabuul
Yakni
penerimaan secara bulat terhadap ketentuan dan tuntutan yang terkandung dalam
dua kalimat syahadat, baik dalam hati maupun dalam lisannya.
Firman
Allah dalam Q.S (33) Al-Ahzab: 36.
وَمَا كَانَ لِمُؤۡمِنٖ وَلَا مُؤۡمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ
وَرَسُولُهُۥٓ أَمۡرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلۡخِيَرَةُ مِنۡ أَمۡرِهِمۡۗ وَمَن
يَعۡصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلٗا مُّبِينٗا
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang
mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya
telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain)
tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya,
maka sungguh dia telah tersesat suatu yang nyata”.
4. Al-Inqiyaad
Yakni terus mengikuti dan terikat pada dua kalimat syahadat
tersebut. Dari sini lahirlah kekuatan pada seseorang hamba untuk taat
mengamalkan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dan membuat seorang
muslim tidak goyah akan arus kemaksiatan yang selalu mendorongnya.
Allah berfirman dalam Q.S (31) Luqman: 22.
وَمَن يُسۡلِمۡ وَجۡهَهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ وَهُوَ مُحۡسِنٞ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ
بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰۗ وَإِلَى ٱللَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلۡأُمُورِ
“Dan barang siapa yang
menyerahkan diri kepada Allah, sedang dia ornag yang berbuat kebiakan, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh”.
5. Ash-Shiddiq
Yakni
dalam artian lahirnya tidak menyalahi batinnya, baik lahir dan batin maupun
antara ilmu dan amal, kedua-duanya harus sesuai dan sejalan.
Nabi
bersabda yang artinya:
“Syafaatku teruntuk yang
bersaksi bahwa tiada ilah melainkan Allah dengan benar-benar ikhlas hatinya membenarkan
lisannya dan lisannya membenarkan hatinya”. (H.R. Hakim)
6. Al-Ikhlas
Adalah pmurnian amal dengan niat yang benar, agar terhindar dari
segala bentuk kesyirikan.
Allah berfirman dalam Q.S (40) Al-Mu’min:
65.
هُوَ ٱلۡحَيُّ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَٱدۡعُوهُ
مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَۗ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
“Dialah yang hidup, tiada Tuhan melainkan Dia, maka sembahlah
Dia dengan memurnikan (mengikhlaskan)
agama bagi-Nya semata. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam”.
(Q.S. Al-Mu’min: 65)
7. Al-Mahabbah
(Kecintaan)
Ucapan dua kalimat syahadat harus disertai dengan perasaan cinta,
karena hanya dengan cintalah seseorang akan mampu merealisasikan segenap
konsekuensi dua kalimat syahadat.
Adapun yang dimaksud cinta disini adalah mencintai Allah, Rasul-Nya
dan syariat-syariat-Nya serta orang-orang yang beriman.
Firman Allah dalam Q.S (09) At-Taubah ayat 24 yang berbunyi:
قُلۡ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمۡ وَأَبۡنَآؤُكُمۡ وَإِخۡوَٰنُكُمۡ
وَأَزۡوَٰجُكُمۡ وَعَشِيرَتُكُمۡ وَأَمۡوَٰلٌ ٱقۡتَرَفۡتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٞ
تَخۡشَوۡنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرۡضَوۡنَهَآ أَحَبَّ إِلَيۡكُم مِّنَ ٱللَّهِ
وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٖ فِي سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّىٰ يَأۡتِيَ ٱللَّهُ
بِأَمۡرِهِۦۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَٰسِقِينَ
QUL IN KAANA AABAA-UKUM WA ABNAA UKUM WA IKHWAANUKUM WA AZWAAJUKUM
WA ‘ASYIIRATAKUM WA AMWAALUNIQ—TARAFTUMUUHAA, WATIJAARATUN TAKH-SYAUNA
KASAADAHAAN WA MASAAKIN, TARDHAUNAHAA AHABBA ILAIKUM MINALLAAHI WA RASUULIHII,
WA JIHAADIN FIISABIILIHII FATARABBASHUU HATTA YA’TIYALLAAHU BIAMRIHII; WALLAAHU
LAA YAHDIL QAUMUL FAASIQIIN.
Artinya:
Katakanlah, Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, isteri-isterimu, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya,
dan tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya
dan (dari) berjihat d jalan allah, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan
keptusan-Nya. Dan allah tidak memberi petunjuk bagi orang-orang yang fasik”.
(Q.S. (09) At-Taubah: 24).
Penjelasannya
·
Menurut ayat tersebut, Allah menyebutkan
delapan hal yang paling dicintai oleh manusia yakni:
1. Orang
tua, 2. Anak, 3. Saudara, 4. Isteri, 5. Karib kerabat, 6. Harta benda, 7.
Bisnis, dan 8. Tempat tinggal.
·
Cinta
terhadap maslaah tersebut adalah tidak tercela selama diposisikan setelah cinta
kepada Allah dan Rasul-Nya serta semangat perjuangan untuk mengakkan
kalimatullah. Contoh: mendatangi pengajian untuk tholabul ‘ilmi agar imannya
makin meningkat.
·
Menyantuni/memberi makan anak yatim dan ornag
miskin. Q.S. (76) Al-Insan: 8-9.
·
Orang mukmin yang memakmurkan Masjid atau
tempat shalat. (Q.S. (09) T-Taubah: 18).
Firman Allah Q.S. (76) Al-Insan: 8-9.
وَيُطۡعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسۡكِينٗا
وَيَتِيمٗا وَأَسِيرًا ٨ إِنَّمَا نُطۡعِمُكُمۡ لِوَجۡهِ ٱللَّهِ لَا نُرِيدُ
مِنكُمۡ جَزَآءٗ وَلَا شُكُورًا
a. Mereka
(didunia) memberi makan yang dikasihinya kepada orang miskin, anak yatim, dan
orang-orang tawanan.
b. (mereka
berkata) sesungguhnya kami memberi makan kepada kamu karena mengharap keridhaan
Allah, kami tidak menghendaki balasan dan tidak (pula) terima kasih dari kamu.
Firman Allah Q.S. (09) At-Taubah: 18
إِنَّمَا يَعۡمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنۡ
ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ
وَلَمۡ يَخۡشَ إِلَّا ٱللَّهَۖ فَعَسَىٰٓ أُوْلَٰٓئِكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ ٱلۡمُهۡتَدِينَ
“Sesungguhnya yang memakmurkan Masjid Allah hanyalah orang-orang beriman kepada Allah dan hari
akhir, dan (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan dia tidak takut
(kepada siapa pun) kecuali kepada Allah (taqwa). Maka mudah-mudahan mereka
termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Mengapa hal tersebut tidak tercela? Karena:
1. Kita
telah dianugerahi/dihidayahi perasaan cinta oleh Allah SWT.
2. Kita
telah diperintahkan mencintai mereka oleh Allah SWT.
3. Menjalankan
perintah Allah (cinta) adalah sebagai tanda bukti cinta kita kepada Allah, asal
disalurkan sesuai dengan ketentuan Allah & Rasul-Nya.
CARA MEWUJUDKAN
PERASAAN CINTA
Firman Allah dalam Q.S (03) Ali-Imran: 31-32
قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ
وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ ٣١ قُلۡ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ
وَٱلرَّسُولَۖ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡكَٰفِرِينَ ٣٢
QUL INKUNTUM TUHIBBUUNA-LLAAHA FATTABI’UNII YUHBIBKUMU-LLAHU
WAYAGH-FIRLAKUM DZUNUUBAKUM WA-LLAHU GHAFUURUN RAHIIM (UN)(31). QUL
ATHII’ULLAAHA WAR-RASUULA FA’IN TAWALLAU FAINALLAHAA LAA YUHIBBUL KAAFIRIIN.
(32).
Artinya:
31. Katakanlah,
“Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku niscaya Allah
mencintainya. Allah maka pengampun lagi maha penyayang.
32. Katakanlah,
Taatlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tiada menyukai orang-orang kafir”.
Peringatan : Seseorang yang mencintai keduniawiaan
melebihi cintanya terhadap Allah dan Rasul-Nya,s erta berjihad pada jalan
Allah, maka Allah akan murka dnegan mendatangkan malapetaka kepadanya.
ASBABUL NUZUL
Q.S. AT-TAUBAH: 24
Ibnu Sirin r.a. menerangkan, bahawa ayat ini ini diturunkan
berkenan dengan orang-orang Mekah yang tidak ingin berhijrah ke Madinah suatu
hari mereka ditanya oleh ali bin Abi Thalib r.a yang datang ke Mekah: Mengapa
kalian tidak hijrah dan bergabung dengan Rasulullah? Mereka menjawab: Kami akan
tetap disini bersama saudara-saudara, keluarga dan tempat tinggal kami”. (H.R.
Faryobi).
Rasulullah saw pernah bersabda yabg artinya: Tidak beriman (dengans
empurna) seseorang diantara kalian, kecuali saya lebih dicintai dari dirinya
sendiri, orang tua dan seluruh manusia.
اِنَّ لِكُلِّ اُمَّةٍ فِتْنَةُ
وَفِتْنَةُ اُمَّتِى الْمَالُ (رواه الترمذى)
“Setiap umat menghadapi ujian/fitnah dan ujian bagi umatku adalah
harta”.
(H.R. Tirmidzi), contoh: Qorun dengan hartanya.
PENGHUJUNG DO’A
اَنِ الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَّ إِلهَ
إِلاَّ اَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.
“Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam, maha suci Engkau ya
Allah dan Maha Terpuji, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang berhak diibadahi)
kecuali engkau, aku memohon ampunan dan bertaubat kepadaMu”.
وَمَنْ تَابَ
قَبْلَ اَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللّهُ عَلَيْهِ
(رواه مسلم)
Artinya : Siapa yang bertaubat sebelum terbit
matahari dari arah barat, niscaya Allah terima taubatnya”. (H.R. Muslim).
القرآن: رَبَّنَااغْفِرْلِىْ وَلِوَ لَِىَّ
وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ
“Ya Tuhan kami!, ampunilah dosaku dan dosa Ibu bapakku dan bagi
orang-orang mukmin pada hari perhitungan kelas”. (Q.S. (14)
Ibrahim: 41).
-------
HMS -------
1401’16