SHALAT
DUA GERHANA
(KUSUFAIN)
Pengertian:
Shalat
kusufaini ialah shalat dua gerhana, yakni shalat gerhana matahari (shalat
kusufisy syamsi) dan shalat gerhana bulan (shalat kusufil Qomari).
Hukumnya:
Jumhur
‘alim ‘ulama’ menentukan sunnah muakad
Sehubungan
dengan peristiwa gerhana Allah SWT berfirman dalam Q.S : 41, Fushilat ayat 37
لَا
تَسْجُدُواْ لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَٱسْجُدُواْۤ لِلَّه ٱلَّذِي
خَلَقَهُنَّ
Artinya:
“Janganlah
kamu sujud kepada matahari dan bulan dan sujudlah kepada Allah yang menjadikan
keduanya”.
Rasulullah saw bersabda
قَالَ
النَّبِيُّ ص.م. إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ايَتَانِ مِنْ ايَاتِ اللّه
لاَيَنْكَشِفَانِ لِمَوْتِ اَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ، فَاِذَا رَأَيْتُمْ ذلِكَ
فَادْعُوْااللهَ وَكَبِّرُوْا وَصَلُّوْا وَتَصَدَّقُوْا (رواه البخارى)
Artinya:
Nabi
saw bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan tanda-tanda kebesaran
Allah. Terjadinya gerhana bukan disebabkan matinya seseorang, tidak pula karena
hidupnya seseorang. Maka apabila kalian menyaksikan gerhana, berdo’alah kepada
Allah, bertakbirlah (mengagungkan kebesaran Allah) dan shalatlah dan
bershadaqohlah kalian”.
(H.R. Imam Bukhari)
Penjelasan:
Berdasarkan
firman Allah Q.S 41, Fushilat ayat 37 dan sabda Rasulullah saw, tersebut di
atas. Maka langkah-langkah apa saja yang perlu kita amalkan?
Apabila
kita mengetahui terjadinya gerhana maka:
1. Kita jangan sampai bersembah sujud
kepada matahari atau bulan tetapi kita bersembah sujud kepada sang pencipta Allah SWT.
2. Kita berdo’a kepada Allah seperti nabi
Hadits
dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda:
وَعَنِْ ابْنِ
عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: مَاهَبَّتِ الرِّيْحُ قَطُّ جَثَا
النَّبِيُّ ص.م. عَلى رُكْبَتَيَهِ وَقَالَ: اللّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةَ وَلاَ
تَجْعَلْهَا عَذَابًا. (رواه الشفعى والطبرانى)
Dari
Ibnu Abbas r.ahm berkata: “Angin tidak bertiup sama sekali, melainkan
junjungan Nabi saw, duduk di atas kedua lutut dan berdo’a, Ya Allah jadikanlah
ia rahmat dan janganlah jadikan ia adzab (siksa)”. (H.R. Syafi’i &
Thabrani.
1. Mohon Tetapnya Hidayah/Rahmah
رَبَّنَآ
ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا
رَشَدًا
Ya Tuhan kami! Berilah kami rahmat dari sisiMu
dan siapkanlah bagi kami petunjuk (jalan keluar) dalam urusan kami (ini)”. Q.S. 18, Al Kahfi: 10
2. Do’a Selamat Atau Do’a Tolak Balak
اَللّهُمَّ اكْشِفْ عَنَّامِنَ الْبَلاَءِ وَبَاءِ
وَالْغَلاَءِ وَالْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرَ مَالاَ يَكْشِفُ غَيْرُكَ
“Ya Allah hilangkanlah
dari kami bahaya penyakit menular, mahal harga sandang pangan, kejahatan dan
kemunkaran, karena tiada seorangpun yang dapat menghilangkannya melainkan
Engkau (ya Allah).
3. Bertakbir/mengangungkan Asma Allah
Dianjurkan mengucapkan kalimat-kalimat
thoyibah yang disukai Allah a.l. Istighfar, Tasbih, Tahmid, Tahlil atau Takbir.
Contoh: سُبْحَانَ الله – وَاْلحَمْدُ
لِلّه – وَلاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ – وَاللهُ
اَكْبَرُ
4. Melaksanakan Shalat Kusufaini
Shalat Kusufaini ini syah diamalkan apabila
benar-benar terjadi gerhana. Waktunya shalat mulai saat gerhana hingga
berakhir.
فَإِذَا
رَاَيْتُمُوْهُمَا فَادْعُوْااللهَ وَصَلُّوْا حَتّى يَنْكَشِفَ مَابِكُمْ.
(البخارى و مسلم)
“Maka apabila kamu
mengetahui keduanya gerhana, hendaklah kamu berdo’a kepada Allah dan shalatlah
hingga gerhana berakhir (tampak kembali sebagaimana biasa)”. H.R. Bukhari & Muslim
Cara Mengerjakan
Pertama : Shalat dua rokaat dua rukuk dan 4 sujud
sebagaimana shalat biasa, boleh dilakukan sendiri-sendiri tanpa khutbah, tetapi
lebih utama dilakukan dengan berjamaah dan diakhiri dengan khutbah.
Sabda Nabi:
قَالَتْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَا خَسَفَتِ
الشَّمْسِ فِى حَيَاةِ رَسُوْلُ اللهِ فَخَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ إِلى الْمَسْجِدِ
فَقَامَ وَصَفَّ النَّاسُ وَرَاءَهُ .... فَخَطَبَ النَّاسِ
“Aisyah berkata, telah
terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah, lalu beliau keluar pergi ke
masjid kemudian berdiri dan takbir, orang-orang (para sahabat) berdiri berbaris
(shaf) di belakangnya, kemudian Nabi berkhutbah di hadapan para jamaah”. H.R. Muslim
Kedua : Shalat 2 rokaat dengan 4 berdiri, 4 bacaan
Fatihah & surat, 4 rokaat ruku’ dan 4 sujud dengan tata cara pelaksanaannya
sebagia berikut:
1. Setelah kita dan ta’mir masjid
mengetahui ada gerhana, maka ta’mir menyerukan kepada kaum muslimin untuk shalat.
2. Setelah musta’id – takmir
memerintahkan muadzin / bilal untuk mengucapkan
اَلصَّلاَةُ
جَامِعَةْ =
Ashshalaatu jami’ah.
3. Pada rokaat pertama – kita berdiri
menghadap ke kiblat sambil niat, umpama dilafadzkan seperti ini
اُصَلِّى
سُنَّةَ اللِّكُشُوْفِ الشَّمْسِ (الْقَمَرِ) رَكْعَتَيْنِ .... لِلّهِ تَعَالى
USHALLI SUNNATAL LIKUSYUUFISY SYAMSI
(LIKHUSYUUFIL QOMARI) RAK’ATAINI ..... LILLAAHI TA’AALA.
Artinya: Aku sengaja niat shalat gerhana matahari/bulan dua rokaat ....
karena Allah Ta’ala.
4. Takbirotul ikhram, mengucap Allahu
akbar sambil mengangkat kedua belah tangan seperti biasanya dengan masing-masing jari-jarinya terbuka atau
direnggangkan sedikit dan tidak dirapatkan, telapak tangan dihadapkan ke
kiblat, kemudian membaca do’a iftitah, do’a ta’awudz & basmalah, surat Al
Fatihah dan surat panjang.
5. Takbir dengan mengangkat tangan untuk ruku’ yang
pertama panjang.
6. Bangkit dari ruku’ / i’tidal dengan
mengangkat tangan seperti biasa smabil berucap سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَةُ bagi imam dan bagi makmum makmum mengucap رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ kemudian
sedekap lagi.
7. Membaca surat Al-Fatihah & Surat
yang agak pendek.
8. Takbir (dengan mengangkat tangan)
untuk ruku’ yang kedua dengan pendek.
9. I’tidal atau kembali tegak sambil
mengangkat kedua tangannya sejenak dan berucap seperti no. 6 kemudian kedua
belah tangannya diturunkan.
10. Takbir untuk sujud, duduk, sujud lagi (sampai disini satu rokaat)
11. Takbir lagi, bangkit berdiri dari
sujud untuk mengerjakan rokaat kedua seperti rokaat yang pertama.
12. Kemudian setelah kita melakukan sujud
ke dua dari rokaat kedua ini kita terus duduk akhir baca tasyahud akhir dan
diakhiri dengan salam.
Keterangan:
1. Bacaan Fatihah dan surat pada gerhana
matahari tidak dinyaringkan (tidak keras), sedangkan dalam gerhana bulan sunnah
dinyaringkan (keras).
2. Imam setelah selesai membaca surat Al
Fatihah mengucap amin bersama jamaah, lalu diam sejenak baru membaca surat.
Demikian pula Beliau (Rasulullah) setelah membaca surat sebelum ruku’ diam
sekedarnya” H.R. Tirmidzi.
3. Menurut hadits tersebut di atas
setelah selesai shalat dianjurkan bershadaqoh.
Ketiga : Shalat 2 rokaat & setiap rokaat ada ruku’
Keempat : Shalat 2 rokaat & setiap rokaat ada 4 ruku’, (2 rokaat, 8
berdiri, 8 Fatihah & Surat, 8 ruku’, dan empat sujud)
------- HMS -------
0909’16
Casino Tycoon 2 MapYRO - New York
BalasHapusCasino Tycoon 2 is a 군포 출장샵 brand new casino 삼척 출장샵 game that has been a hit for 양주 출장샵 more than a decade. 김포 출장마사지 The game was created in 계룡 출장마사지 2015 and has now become available in more than